Jumat, 22 Januari 2010

Memaknai Kembali Hari Dimana Kita Dilahirkan

Bismillahirrahmanirrahim;


Pertama-tama saya ingin mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang hingga sampai saat ini saya masih diberikan umur dan kesehatan.  Bila ingat kembali di mana saya dilahirkan pada tanggal 22 Januari 37 tahun yang lalu hingga saat ini, mungkin Allah telah memberikan banyak rahmat dan hidayahnya yang tidak terkira, walaupun terkadang kita sebagai hambanya sering luput dari kesalahan dan dosa.

Alhamdulillah Ya Allah, ternyata usiaku sudah mencapai 37 tahun. Begitu kalimat yang terucap saat saya menyadari dan tahu kalau umur saya sudah 37 tahun pada 22 Januari  2010 ini. Jujur saja sih, kadang saya baru menyadari kalau tanggal itu sudah lewat beberapa hari hehehe..maklum saya bukan pemuja hari lahir, seperti wajib dirayakan, berharap kado dari keluarga, kawan atau pasangan.
Pada kesempatan kali ini yang bertepatan dengan tanggal lahir dimana saya dilahirkan saya ingin mengajak kepada teman-temanku muslimah dimana saja berada untuk lebih memaknai kembali hari dimana kita dilahirkan.  Arti dari memaknai disini adalah untuk lebih benar-benar bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang ia berikan, dan bukan melakukan pesta maupun kegiatan yang sifatnya hanyalah sekedar foya-foya maupun senang-senang. 
Saya biasanya hanya menikmati sendiri hari lahir saya dalam hati dan bersyukur atas usia yang masih diberikan oleh Allah SWT.  Namun saya akui pada tahun ini ada suasana lain dan istimewa pada usia saya yang ke 37 ini. Banyak  teman yang ngucapin selamat dan memberikan doa. Bahkan sejak dua hari sebelum hari H, mereka sudah mengucapkan selamat ultah dan doa.  Terkejut dan terharu juga sih atas perhatian teman-temanku muslimah. Ga nyangka, meski hanya kenal wajah dan berkomunikasi lewat situs jejaring sosial facebook, ternyata teman-teman FB-ku punya perhatian pada saya."Terimakasih banyak ya kawan-kawanku atas ucapan dan doanya," Jajakallahu khoirun katsiron.....

Teman-temanku tidak terasa bahwa detik-menit-jam-hari-bulan-tahun berlalu tanpa terasa. Rasanya baru kemarin saya menikmati asyiknya bermain bersama kakak di  kampung atau senangnya ketika terpilih pada saat menjadi putri lampung serta lulus dari UGM pada tahun 1996.  Dan indahnya ketika saya diluput kesedihan masih ada keluarga dan teman yang selalu menemani serta ketika hati ini guncang/ sedih masih banyak doa yang bisa saya panjatkan kepada Allah SWT..... (serta masih banyak lainnya).

Mengingat masa-masa diatas tentunya sering membuat saya terharu dan ingin mengalami masa-masa tersebut, namun sebagai manusia apa daya waktu berlalu begitu cepat dan umur pun terus bertambah. Teman-temanku wahai Muslimah yang dicintai oleh Allah SWT, pernah terlintas didalam pikiran saya dimana pada saat saya dilahirkan ingin rasanya merayakan bersama keluarga dan teman terdekat (atau dalam bahasa lainnya adalah merayakan hari ulang tahun) yang dirayakan dengan upacara tiup lilin, pesta dan makan-makan.    Namun saya tersadar bahwa didalam memaknai kembali hari dimana kita dilahirkan mengapa kita tidak intropeksi diri apa yang telah kita perbuat dan apa yang telah kita berikan bukannya ajal semakin mendekat. Oleh karena itu saya ingin mengajak kepada teman-temanku kaum muslimah baik yang pada hari ini tanggal 22 Januari 2010 yang bertepatan dengan tanggal 7 bulan Syafar 1431 Hijriyah  untuk kiranya lebih berintropeksi diri kembali seraya memanjatkan syukur dan doa kepada Allah SWT atas karunia yang telah diberikan selama kita hidup dan memohon agar disisa waktu kita dapat meningkatkan Ibadah dan ketaqwaan kita.

Seperti disindir dipikiran saya muncul pertanyaan : "mengapa yach harus dirayakan orang tinggal sebentar lagi hidup di dunia kok dirayakan". 
Teman-temanku kaum muslimah, perlu kita pahami kembali bahwa pada dasarnya dalam agama Islam tidak ada anjuran ataupun larangan mengenai boleh atau tidaknya merayakan hari ulang tahun. Namun  apabila ulang tahun dirayakan dengan berlebih-lebihan lebih baik digunakan dalam hal lain yang lebih bermanfaat, bukankah masih banyak disekitar kita masih banyak orang yang kekurangan. Alangkah baik dan indahnya  apabila kita memaknai hari kita dilahirkan dengan melakukan intropeksi diri seraya berdoa kepada Allah atas karunia yang telah diberikan-NYA kepada kita sampai saat ini. 

اللّهمّ أنت ربى لا اله الّا انت خلقتنى و انا عبدك وانا على عهدك ووعدك مااستطعت اعوذ بك من شرّ ما صنعت ابؤ لك بنعمتك عليّ وابؤ بذنبى فاغفرلى فانّه لا يغفر الذّنوب الا انت
Artinya : 
Ya Alloh Engkaulah Roobku tiada tuhan melainkan Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-MU aku berjani menjauhi larang-MU. aku berlindung kepada-MU dari kejelekan yang aku lakukan, aku bersyukur kepada-MU atas nikmat-MU kepadaku, dan aku kembali kepada-MU dengan dosaku. Maka ampunilah aku.
Akhir kata untuk semua teman, keluarga dan sahabat ku apabila selama hidup ku terdapat kesalahan dan terlebih dalam tulisan-tulisan di blog ini saya mohon maaf, maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan kita merupakan hamba Allah SWT yang senantiasa selalu diberikan rahmat dan hidayahnya. Amien ..... 

Mudah-mudahan bermanfaat

Wassalam;
Kartini Hadi Santoso;

0 komentar:

Posting Komentar